Pages

Rabu, 15 Juni 2011

Pencopet Yang Beruntung

Kalau dipikir-pikir udah lama banget gak ngeblog. Maafkan blogger murtad yang satu ini guys *sambil bersihin sarang laba-laba dan ngebasmi nyamuk cs di beranda Kalwedo*

Akhir-akhir ini, gue emang lagi fokus sama sekolahan karena berhubung satu hal yaitu Ulangan Kenaikan kelas di sekolah gue pada semester ini akan menggunakan metode soal essay. Yups, soal essay!! Dan hal itulah yang membuat gue harus fokus belajar sehingga gue harus meninggalkan seluruh akivitas dari dunia maya dan harus ‘berpacaran’ dengan buku-buku pelajaran yang tebalnya minta ampun.

Selain sekolahan, gue juga mengalami suatu musibah yang sangat mencengangkan dunia persepakbolaan tanah air *Lho?* #Nggak yang ini ngawur!!
Musibah yang gue alami adalah gue kecopetan. Benar saudara-saudari, gue KECOPETAN MODEM!! Hal inilah yang sebenarnya membuat gue gak bisa ngeblog selama satu bulan terakhir ini.

Ceritanya seperti ini….                                                                                               

Sore itu ketika pulang latihan musik dari sekolah, gue berniat pergi ke Lateri untuk mengambil pakaian yang ditinggalin disana. Gue lalu melakukan perjalanan yang cukup melelahkan dan sekitar 20 menit kemudian, gue tiba. Ketika sampai disana, gue masuk ke kamar dan mengambil pakaian-pakaian yang diperlukan bersama notebook dan modem.
Gak berapa lama, gue balik ke Bentas dengan angkot jurusan Mardika. Setelah sampai di Mardika, gue jalan menuju ke terminal angkot Bentas. Dan disinilah musibah itu terjadi….

Ketika gue sedang asyik-asyiknya jalan, seorang anak datang menghampiri dari belakang. Gue gak terlalu menghiraukan anak tersebut dan disitulah letak kesalahan gue. Gue tetep jalan dan ketika sadar, bayangan anak tersebut udah menghilang dari belakang. Hati ini berasa nggak enak banget dan memang benar feeling gue. Modem gue baru saja dicopet dari dalam tas oleh seorang anak tengil.

“Damn!! Kenapa sih, tadi gue nggak ngeliat ke belakang?”, kata gue dalam hati.
Gue lalu berbalik dan melihat anak tersebut masih nggak terlalu jauh. Gue lalu berjalan pelan-pelan untuk menghampiri anak itu. Namun, malang nasib gue.Ternyata dia memperhatikan gue yang sedang berjalan menuju arahnya. Dia terkejut dan kemudian apa yang terjadi? Dia lari sekencang-kencangnya dan gue pun lari mengikuti dia.

Sambil tetap berlari, gue lalu berteriak,
“copet, copet, copeeeeetttt”. Namun tak ada satu orang pun di sekitar yang menghiraukan teriakan gue. Karena copet tengil itu sudah terlalu jauh, gue akhirnya memutuskan untuk nggak berlari mengikuti dia. Gue hanya berdiri menatap copet tengil itu dan yang paling membuat geram, copet itu kemudian berdiri dengan gagahnya dari jauh sambil mengangkat topinya dan tertawa kepada gue.

“Damn!!! Sial apa gue hari ini? Ya sudahlah, semoga modem itu menjadi berkat bagi loe,” kata gue dalam hati. Mungkin hari itu memang hari keberuntungan bagi copet tengil itu. 



 
Share |